Kali ini ekspektasia mau sedikit berbagi mengenai cara mendidik anak tunggal agar si anak bisa diandalkan.Mendidik anak memang bukan lah hal yang mudah. Siapa bilang pula mendidik anak tunggal itu lebih mudah karena bisa fokus cukup pada satu anak saja yang diurusi. Namun, justru pada situasi seperti ini orang tua kerap kali melakukan berbagai kesalahan.Tapi jangan khawatir, ada cara jitu untuk mendidik anak agar menjadi pribadi yang tangguh dan menjadi kebanggaan keluarga.

Cara Penanganan Terhadap Anak ekspektasia

Bantu Dia dalam Menjalin Pertemanan

Beri kesempatan si kecil bergaul dengan teman sebayanya. Aktivitas sosial sangat diperlukan untuk anak tunggal, bahkan sejak si anak berumur 18 bulan. Ini bisa dilakukan dengan cara memasukkannya ke taman bermain atau mengajaknya bermain dengan anak teman anda yang usianya sebaya.

Biarkan Anak Bersikap Mandiri

Bantu kembangkan kemandirian anak. Karena terlalu dekat dengan orang tuanya maka anak jadi sangat bergantung. Dari mulai bikin pekerjaan rumah sampai urusan tidur, kendati si anak sudah besar.Orang tua dapat menghilangkan ketergantungan dengan memberi tanggung jawab pada anak. Ajarkan ia melakukan tugas-tugas rutinnya. Seperti dikatakan ahli, si semata wayang perlu belajar bagaimana memberdayakan dirinya.

Tetapkan Batas

Anak tunggal seringkali merasa sebagai bagian dari orang dewasa dan berpikir bahwa mereka punya hak berbicara dan kekuatan yang setara dengan ayah-ibunya.Ya, boleh-boleh saja asalkan tetap diberi batasan yang jelas. Misalnya, ia boleh bersuara dalam berbagai masalah akun pro kamboja keluarga tapi keputusan tetap diambil orang tua.

Yang tidak boleh dilupakan, orang tua juga tetap perlu waktu untuk berdua-duaan. Tak harus selalu bersama anak sepanjang waktu meski ia anak semata wayang.Meluangkan waktu yang berkualitas untuk si anak adalah satu dari banyak keuntungan dari memiliki anak tunggal. Tetapi sangatlah penting untuk tetap memupuk kehidupan perkawinan yang ada. Ingat, ibu dan ayah memiliki hak atas kehidupan mereka sendiri.

Biarkan Si Anak Banyak Berinteraksi dengan Teman-temannya

Karena terbiasa jadi pusat perhatian orang tuanya, anak tunggal umumnya akan mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan teman sebayanya. Padahal, bersosialisasi di usia dini akan membantu mereka belajar berbagi, menunggu giliran dan memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pastikan anak anda meluangkan cukup waktu bersosialisasi dengan teman sebayanya. Bisa melalui sekolah atau main ke rumah teman.

Jangan Terlalu Melindungi si Anak

Misalkan saja ketika si anak masih kecil yang sedang belajar jalan, orang tua akan berusaha menjaga agar si anak tidak sampai jatuh. Saat si anak tunggal bertengkar dengan temannya, orang tua akan buru-buru datang untuk “menyelamatkannya”. Alhasil, si anak tidak akan pernah belajar bagaimana hidup di dunia nyata karena orang tua selalu melindunginya dari keadaan apapun.Coba lihat dari sisi lain dan diskusikan dengan para orang tua yang juga punya anak tunggal. Tanyakan tolak ukur mereka yang dapat membantu anda menentukan antara melindungi dan melindungi secara berlebihan.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert