Fairuz A Rafiq mengatakan, ketika ini dirinya sedang konsentrasi kepada kesehatan sang ibu, Aisyah Malik yang terserang Demensia. Dia berharap lebih banyak mencurahkan perhatian untuk sang ibu.

„Ini teladan orang tua penting sebab disaat orang tua telah sakit gini harta nggak ada artinya. Dikala ini yang diperlukan orang tua, beri sayang, perhatian, dan doa,“ kata Fairuz https://semnastiupnjatim.com/ dijumpai di Sanggar 5 Emtek City, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Sebisa mungkin, kata Fairuz, dia berharap senantiasa dekat dengan ibunya yang belum lama ini genap berusia 74 tahun. Dia senantiasa berupaya untuk senantiasa ada di sisi sang ibunda tercinta.

„Kami semaksimal mungkin senantiasa ada buat mama disaat peristiwa terbaiknya, terlebih saya yang wajib senantiasa ada. Saya lebih menyenangi banyak ngobrol sama mama, ajakin mama ketemu cucu-cucunya diingetin satu satu ini siapa, sebab kadang ia inget kadang lupa. Sebab banyak daya ingat dan peristiwa yang sirna,“ tuturnya.

2. Susah Tidur
Berdasarkan Fairuz, semenjak keadaan ibunya menurun, dia susah tidur. Karena dia takut kehilangan sang ibu. Kepergian sang ayah, lanjut Fairuz semacam itu membuatnya terpukul.

„Pasti ada Rasa takut, takut Ada kejadian apa-apa. Saya kini Jadi kurang tidur sebab telah pernah natural kehilangan,“ kata Fairuz sambil terisak.

Dia yang belum siap ditinggal sang ibu, senantiasa berdoa, berkeinginan sang ibu panjang usia dan dapat memandang cucu- cucunya tumbuh dewasa. „Saya penginnya mama panjang usia hingga si kecil anaku besar. Saya masih pengin bahagiain mama Sebab saya merasa belum optimal bahagiain mama,“ tukasnya.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert