Siapa bilang menjelajah meseum tak menyenangkan slot gacor. Meseum tidak cuma sarat dengan barang barang peninggalan yang sudah berusia lama. Meseum menjadi salah satu bangunan yang kaya akan sejarah untuk menambah wawasan. Tana Toraja mempunyai meseum yang akan kaya akan kebiasaan sekalian peninggalan leluhurnya. Apabila Anda singgah ke Tana Toraja, Museum Ne’ Gandeng Toraja tak dapat dilewatkan. Berikut ulasannya.

Meseum Gandeng atau yang lebih diketahui dengan Meseum Ne’ Gandeng yaitu meseum yang mempunyai panorama alam yang menakjubkan. Berdiri di tengah sawah di Desa Palangi, Kec. Sa’dan Balusu membikin meseum ini senantiasa menjadi tujuan liburan. Banyak sekali para wisatawan dari bermacam-macam tempat https://wisatasumenep.com/ yang mengunjungi daerah ini. Tidak cuma sebab panorama yang memukau, tongkonan disini betul-betul banyak.

Museum Ne’ Gandeng Toraja, Destinasi Liburan Dalam Balutan Peninggalan Leluhur

Deretan tongkonan yang yaitu rumah adat khas Tana Toraja https://www.smkn1magelang.com/ berjajar rapi berlatarkan panorama yang menakjubkan. Tentunya mengunjungi liburan satu ini akan membikin indra penglihatannya termanjakan. Para pengunjung juga diizinkan untuk menaiki tiap-tiap tongkonan yang ada. Anda dapat memandang lebih dekat isi bangunan atau malah zona lain dari wilayah meseum Ne’ Gandeng ini komplit dengan panorama alamnya yang eksotis.

Udaranya yang adem juga akan membikin Anda betah untuk menelusuri tongkonan tongkonan yang anda. Disini Anda juga dapat memandang sejarah dan peninggalan leluhur dari Tana Toraja yang memang senantiasa sukses menarik perhatian. Masyarakat Tana Toraja memang tenar menjujung tinggi skor budaya. Seakan tidak tergerus dengan modernisasi sebab memang diatur erat oleh seluruh masyarakat Tana Toraja.

Adanya meseum Ne’ Gandeng ini menjadi bukti https://kalender-indonesia.com/ bagaimana masyarakat Toraja seperti itu menghargai leluhurnya. Ne’ Gandeng yaitu seorang wanita Toraja yang menjadi leluhur kampung. Beliau betul-betul peduli terhadap masyarat Toraja. Jasanya yang tenar yakni sukses memasukkan listik ke desa. Malah beliau mengorbankan kerbaunya untuk dipasarkan supaya listrik dapat masuk ke desa. Jasa lainnya juga betul-betul banyak untuk warga setempat.

Sebab hal itulah masyarakat membangun sebuah meseum Ne’ Gandeng ini. Mulanya lokasi ini yaitu daerah pemakaman Ne’ Gandeng yang berpulang di tahun 1994. Untuk menghormati dan mengenang jasanya kesudahannya dibangunlah Meseum ini. Lambat laun, bangunan ini menjadi destinasi liburan. Dengan tongkonan menjadi energi tarik para pelancong untuk datang ke Meseum Ne’ Gandeng ini apalagi panorama alamnya juga betul-betul indah.

Tidak cuma sebagai daerah peristirahatan Ne’ Gandeng, daerah ini juga acap kali dibuat sebagai daerah menggelar acara adat. Acara adat rambu solo acap kali diadakan oleh keturunan dari Ne’ Gandeng dan juga masyarakat setempat. Tidak heran jikalau Meseum ini menjadi cagar kebiasaan yang betul-betul menarik untuk dikunjungi. Bukan cuma sebab banyak tongkonan dan lumbung padinya tapi daerah ini memang menaruh kebiasaan Tana Toraja yang kental.

Tidak Cuma Tongkonan, Menhir dan Fasilitas Lain Dapat Diperoleh

Di lokasi ini Anda juga dapat menemui batu menhir yang mempunyai ukuran beraneka. Batu Menhir ini yaitu hasil upacara pemakaman yang acap kali dijalankan. Pun yang kita tahu upacara pemakamanan di Tana Toraja memang betul-betul unik. Malah sukses menarik perhatian dunia sebab diadakan penuh budaya dan adat yang kental. Tidak cuma tongkonan Anda juga dapat memandang isi di dalam masing masing tongkonan.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert