Transformasi dalam Sistem Pendidikan Nasional

Perjalanan Pendidikan di Indonesia berjalan tidak semulus jalan tol, justru sebaliknya. Terdapat beberapa hambatan yang ditemukan di dalamnya, seperti halnya pada sarana dan prasarana yang kurang memadai, sistem pendidikan https://www.axioma.id/ yang hanya fokus pada kaum kolonial dan bangsawan, jumlah guru yang terbatas, serta sekolah yang diperuntukkan hanya untuk Eropa sedangkan pribumi diperbolehkan sekolah namun hanya mendapatkan pelajaran baca, tulis, hitung (saat sebelum kemerdekaan).

Lalu setelah kemerdekaan, praktik pendidikan tetap mengalami hambatan misal pada kurikulum yang terlalu kaku, ujian nasional, dan pembelajaran yang tidak memperhatikan minat dan bakat siswa. Bahkan sampai saat ini pun pendidikan di negara kita ini masih mengalami hambatan, yaitu dengan kurikulum yang baru. Pergantian kurikulum menyebabkan guru dan peserta didik harus beradaptasi dengan perubahan sistem. Kurikulum yang baru, yaitu Kurikulum Merdeka, bisa dikatakan belum tersebar secara merata di lembaga-lembaga pendidikan khususnya sekolah, karena penerapan kurikulum ini tergantung dengan persiapan pada sekolahnya masing-masing.

Penerapan kurikulum baru sebenarnya mengalami pro dan kontra, namun jika dilihat secara seksama khususnya untuk kurikulum merdeka ini baik adanya jika seluruh lembaga pendidikan menerapkannya. Dimana kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada guru dan peserta didik untuk menentukan tujuan, materi, metode, dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhan mereka. Kurikulum ini juga mengacu pada profil pelajar pancasila, yang mengembangkan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika.

Transformasi pendidikan melalui kurikulum merdeka diharapkan dapat mengimplementasikan hakekat dan tujuan pendidikan nasional. Visi Pendidikan Indonesia 2045: membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan gerakan transformasi Program Merdeka Belajar KHD.

Gerakan Transformasi Pendidikan KHD pada dasarnya memberikan kemerdekaan bagi peserta didik, guru, dan sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan yang bertujuan untuk membimbing peserta didik agar dapat menjalani dan memaknai kehidupannya. Transformasi pendidikan merujuk pada konsep dan pemikiran KHD yakni tujuan pendidikan yang memerdekakan dan bermakna yang harus dicapai oleh preserta didik: kemampuan untuk dapat hidup secara mandiri, hidup secara bermakna dan kemampuan untuk hidup dengan mengembangkan kehidupan. Tujuan pendidikan ini belum berhasil dijawab oleh sistem pendidikan nasional kita.

Bila dilihat lebih jauh, gerakan transformasi pendidikan KHD adalah bagaimana pendidikan yang memerdekakan dan bermakna diatas dapat terwujud dalam proses pendidikan kita yang bertransformasi dalam Kurikulum Merdeka untuk membangkitkan jiwa merdeka, serta pembangunan pendidikan yang berbasis kebudayaan.

Disisi lain, dengan menerapkan kurikulum merdeka yang baru saja disahkan per Februari 2022 kemarin, itu artinya lembaga pendidikan mengikuti perkembangan zaman. Dalam sistem pendidikan, mengikuti perkembangan zaman adalah hal yang memang harus dilakukan, baik oleh lembaga pendidikannya, tenaga pendidiknya, dan seluruh masyarakat yang ada di dalamnya.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert