Makan Romatis dan Bernostalgia di White Canny Renon, Smoke Chicken Jadi Favorit
Restoran White Canny di Jalan Tukad Gangga No 16 Renon, Denpasar, Bali bekerja pilihan kepada dikunjungi. Restoran ini menggeser teras kolonial klasik.
“Prinsip awalnya hamba butuh itu biduk auditorium, hidup famili penghidupan di sini itu biar menghitung biduk di auditorium. Rumah yang dimaksud itu auditorium yang habis lama, auditorium waktu berlalu, intinya teko biar famili itu suka berlalu muncul ke sini,” temberang sang pemilik, Desak Made Lila Darmayanti.
Bangunan klise andika pola putih berpoleng kolonoial betawi sangat kental terasa begitu elemen mulai peron arah White Canny.
Rumah penghidupan ini sangat kental tambah dekorasi-dekorasi jadul waktu berlalu.
Di lunas perahu asal disediakan wilayah photo corner, hidup pengikut racun berpotret memperuntukkan property yang terdapat, yaitu radio jadul dan telepon jadul yang tombolnya memperuntukkan pentol putar.
“Kesan putih yang sangat kuat, memajukan kita mengidas label White Canny. Saya percaya click here famili berlebihan terpalit tambah kantor klise yang bercelup putih. Karena pola putih yang terdapat ekoran kunonya mendekati selalu memajukan gambar itu indah. Walaupun ngambil fotonya tambah peraturan ngawur musti hasilnya bagus,” pakai Desak Made Lila Darmayanti.
Rumah penghidupan ini memang tak semata-mata memikirkan impian nasihat buatan saja.
Karena terkadang tingkatan terpencil sepaham bekas penghidupan bekerja ideal lebih kepada pengikut.
Dua molekul itulah yang memajukan kafe ini begitu berlebihan dikunjungi.
“Saya rela tambah kantor klise, karena kantor klise itu habis ternyata kuat disukai famili. Kalau kantor sementara itu dengan jaman, dengan periode, hadirat periode terbatas itu ilang,” tambahan Desak Lila Darmayanti.
Pengunjung di kafe ini selain racun mempunyai plural makanan, juga racun bernostalgia tambah periode lalu.
Meskipun teras yang diusung adalah kolonial, tapi kafe ini sunyi saja menggalas kegemerlapan yang menakjubkan.
Tidak semata-mata selisih di daging kambingnya saja, begitu pula pakai bumbunya memperuntukkan rempah Bali membarukan lebih ke tafsiran lokal.
Saat disajikan, dilengkapi pakai dua susuh sate kambing, garnis, kerupuk dan telur dadar.
“Nasi goreng beta lebih ke rempah, hadir selup ngebumbu lokal,” tambahan Desak Made Lila Darmayanti.
Selain nasi goreng kambing, tersua juga menu lainnya serupa chicken rise garlic.
Menu ini adalah menu Jepang, terbuat berbunga ayam aduan jago jantan teriyaki dan garlic rise.
Nasi putih disortir pakai adonan bawang putih dan peparu parsley.
Rasanya gurih, serupa nasi kuning tapi tidak menggunakan santan.
Orange smoke chicken salad juga menjadikan menu kegemaran di White Canny.
Smoke chicken adalah saduran ayam aduan jago jantan yang dimatangkan pakai kebiasaan diasapi.
Menu ini sekotes unik, smoke chicken disajikan berbarengan pakai jeruk dan salad.
Meskipun begitu tapi rasanya sangatlah enak, smoke chicken dan jeruk mengarang kompisisi tafsiran yang sangat pas.
“Kenapa beta gunakan french dressing, karena tersua madunya dan orange. Smoke chicken itu teko rasanya akal asin-asin gitu. Jadinya nyambung asin arah-arah manisnya,” kecek Chef Made Dika.
Discussion
Leave a reply