Kesibukan perburuan paus komersial Jepang akan lantas diperluas dengan memasukkan fin whale atau paus sirip ke dalam daftar penangkapannya. Demikian pengumuman yang diberikan oleh pemerintah Jepang.

Langkah ini dikecam keras oleh para ahli karena akan menambah jumlah spesies paus https://www.chance-encounter.org/ yang diburu oleh Jepang di perairan teritorialnya, awalnya 3 menjadi 4 spesies.

Tiga spesies permulaan yakni paus Bryde (Balaenoptera edeni), paus sei (Balaenoptera borealis), dan paus minke (Balaenoptera acutorostrata).

Kendati demikian berdasarkan organisasi konservasi kelautan OceanCare yang berjanji untuk melindungi dan melestarikan ekosistem laut, seperti diinformasikan dari Live Science, Sabtu (15/6/2024), ketika ini keputusan untuk memasukkan paus sirip bertumpu pada persetujuan publik atas perubahan kebijakan pengelolaan sumber kekuatan laut negara tersebut.

Paus sirip (Balaenoptera physalus) yakni spesies paus terbesar kedua di dunia, sesudah paus biru (Balaenoptera musculus). Paus sirip dinamai demikian karena sirip khas yang kelihatan dari punggung bawahnya, dan bisa tumbuh hingga 85 kaki (26 meter).

Mereka ditemukan di seluruh samudra di dunia. Namun, pada paruh pertama abad ke-20, populasi paus sirip menurun drastis pengaruh perburuan paus komersial dan mereka masih belum pulih dari kemerosotan jumlah tersebut, berdasarkan International Whaling Commission (IWC) atau Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional, yang mengontrol praktik penangkapan ikan paus ketika ini.

Pada tahun 1982, IWC memperkenalkan sebuah moratorium perburuan paus komersial yang mulai berlaku pada tahun 1986.

Walaupun Jepang menghentikan perburuan komersial sesudah tahun 1986, negara ini kembali menangkap paus untuk penelitian ilmiah setahun kemudian. Pada tahun 2019, Jepang menarik diri dari IWC dan mulai menangkap paus secara komersial sekali lagi, meskipun aktivitas perburuan pausnya kini diatur pada perairan teritorial negara itu yang berlokasi di Samudra Pasifik Utara.

Adalah Spesies Rentan

Pada 9 Mei 2024, pemerintah mengumumkan bahwa Jepang akan lantas memulai perburuan paus sirip. „Paus yakni sumber kekuatan makanan yang penting dan wajib dimanfaatkan secara berkelanjutan, berdasarkan bukti ilmiah,“ kata Yoshimasa Hayashi, Menteri Luar Negeri Jepang, dalam sebuah konferensi pers.

International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam mengategorikan paus sirip sebagai spesies yang rentan kepada kepunahan secara global.

Walaupun pada tahun 2018, spesies ini masih teregistrasi sebagai terancam punah dan dianggap demikian berdasarkan Undang-Undang Spesies Terancam Punah tahun 1973. Namun, IWC menyuarakan bahwa tak ada data yang memadai untuk mempertimbangkan status populasi lokal paus sirip di Pasifik Utara.

Tanpa estimasi populasi yang bisa diandalkan, langkah Jepang untuk memburu paus sirip yakni „langkah mundur yang mengerikan“ bagi perlindungan laut, kata Clare Perry, penasihat senior di Environmental Investigation Agency (LSM internasional yang menyelidiki kriminalitas dan penyalahgunaan lingkungan hidup), dalam sebuah pernyataan.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert