Saham pembuat kendaraan listrik ternama Amerika Serikat, Tesla terpantau mengalami pelemahan dalam penutupan pada perdagangan Jumat 14 Juni 2024 waktu setempat.

Berdasarkan data bursa Nasdaq yang dipantau Sabtu (15/6/2024), saham Tesla melemah 2,44 persen menjadi USD 178,01 dalam penutupan perdagangan.

Pelemahan ini menyusul persetujuan paket gaji CEO Tesla Elon Musk oleh pemegang saham Tesla sebesar USD 56 miliar atau Rp 923,2 triliun.

Melansir Channel News Asia, persetujuan https://www.mixhell.info/ tersebut menggarisbawahi dukungan yang dinikmati Musk dari basis pemberi modal ritel Tesla, yang banyak di antaranya yaitu penggemar vokal miliarder terkaya di dunia tersebut.

Besaran gaji terbaru ini disetujui walaupun ada penolakan dari sebagian pemberi modal institusional besar dan perusahaan proksi.

Pada pertemuan pemegang saham tahunan di Austin, Texas, Musk membuktikan dirinya sebagai orang yang secara patologis optimis.

„Kalau saya tidak optimis, ini tidak akan ada pabrik ini,“ kata Musk.

„Tapi pada akhirnya saya berhasil. Itu yang penting,“ ujarnya.

Di sisi lain, persetujuan tersebut tidak memecahkan gugatan mengenai paket pembayaran di pengadilan Delaware, yang menurut sebagian pakar peraturan dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Hakim membatalkan paket pembayaran tersebut pada bulan Januari 2024, dan menggambarkannya sebagai hal yang tidak dapat diduga“.

Para pemegang saham Tesla memang meningkatkan tingkat kendali pemberi modal dengan mensahkan proposal yang menunjang pemangkasan masa jabatan dewan menjadi satu tahun dan menurunkan syarat pemungutan suara untuk proposal menjadi mayoritas simpel, walaupun ada penolakan dari dewan kepada keduanya.

Elon Musk Hadapi Gugatan Insider Trading dari Pemegang Saham Tesla

Diwartakan sebelumnya, seorang pemegang saham Tesla mengajukan gugatan kepada CEO Elon Musk. Gugatan tersebut menuduh bos Tesla itu mengerjakan perdagangan orang dalam (insider trading) ketika Elon Musk menjual saham senilai lebih dari USD 7,5 miliar pada akhir 2022.

Saham Tesla merosot 0,39% di bursa Nasdaq dalam perdagangan 31 Mei 2024, menyusul kabar gugatan oleh pemegang saham kepada Elon Musk tersebut.

Pemegang Saham Michael Perry, dalam gugatan yang diajukan di Delaware Chancery Court, mengatakan bahwa harga saham Tesla anjlok sesudah publikasi kinerja kuartal IV pada 2 Januari 2023, dan mengklaim bahwa Elon Musk mendapatkan profit yang tidak harus sekitar USD 3 miliar sesudah mendapatkan bisikan dari orang dalam.

„Musk mengeksploitasi posisinya di Tesla, dan ia melanggar kewajiban fidusianya kepada Tesla,“ kata gugatan tersebut, dikutip dari US News, Sabtu (1/6/2024).

Penggugat meminta pengadilan menuntun Elon Musk untuk mengembalikan profit yang diperoleh dari perdagangan tersebut. Gugatan ini juga menampakkan, Musk menjual saham tersebut di beragam tanggal yaitu pada November 2022 dan Desember 2022.

Selain Musk, penggugat juga menuduh direktur Tesla melanggar kewajiban fidusia mereka dengan membolehkan Musk menjual sahamnya.

Discussion

Leave a reply

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert