Banyak pelancong yang datang berdatangan. Tempat wisata ini telah menjadi salah satu tujuan utama di Pangkep, dibanjiri oleh wisatawan lokal hingga internasional. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dimiliki Taman Prasejarah Sumpang Bita, yuk intip penjelasan di bawah ini. Salah satu hal menarik dari Taman Purbakala Sumpang Bita Pangkep yakni adanya dua prasejarah di dalamnya. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai peninggalan jejak sejarah di masa terdahulu disini. Adapun dua guanya yaitu Gua Bulu Sumi dan Gua Sumpang Bita.
Gua Sumpang Bita adalah gua terbesar di Pangkep hingga ke Sulawesi Selatan. Keunikan gua ini terletak pada kubahnya yang tinggi dan miring ke belakang. Meskipun berada di ketinggian sekitar 280 meter dari permukaan tanah, perjalanan ke gua ini dimudahkan deposit 25 bonus 25 dengan tangga semen lebar 1 meter yang telah dibangun oleh pihak pengelola.
Taman Purbakala Sumpang Bita
Gua Sumpang Bita adalah salah satu dari gua kekar lembaran dengan tiga ruangan di dalamnya. Permukaan gua yang rata ini memiliki ukuran lebar kira-kira 15 meter. Di dalamnya, terdapat berbagai peninggalan arkeologi seperti artefak batu, mural, cangkang mollusca, potongan tulang, didi, hingga pecahan keramik.
Kebanyakan dari lukisan tersebut terletak di dinding bagian kiri gua. Sementara itu, penemuan lainnya dapat ditemui di sepanjang lantai sampai dengan pelataran gua. Tentunya, ada banyak hal yang dapat anda pelajari dan temui disini. Tidak mengherankan banyak orang yang berkunjung karena rasa ingin tahu.
Gua Bulu Sumi
Gua Bulu Sumi juga tidak kalah menarik karena tergolong gua kekar lembaran yang berbentuk horizontal di Taman Purbakala Sumpang Bita. Di sana, Anda akan menemui 8 karya seni lukis, peralatan batu tajam, benda kuno dari batu, potongan keramik, kerang moluska, dan kerajinan tembikar. Semua benda-bedanya tersebar di lantai gua dan ada juga yang menempel pada tanah serta stalakmit.
Konon, gua ini pernah menjadi dapur bagi manusia zaman purba di masa lalu yang sempat menghuni. Orang setempat menyebutnya sebagai Toala. To berarti manusia dan Ala berarti tuhan sehingga jika digabungkan artinya manusia hutan. Lokasinya pun saling berhubungan dengan Gua Sumpang yang pernah menjadi kamar ritual masyarakat Toala.
Program Pelestarian
Pada tahun 1982, kedua guanya pernah dilakukan program pelestarian yang pada saat itu masih bernama Suaka Peninggalan Sejarah serta Purbakala Sulawesi Selatan. Pencatatan lokasi telah dilaksanakan di wilayah Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. Dari hasilnya, ditemukan arkeologis berupa cangkang moluska, fragmen gerabah polos dan berhias, fragmen tulang, fragmen gigi manusia dan lukisan.
Hasil pendataan pun dilanjutkan dengan ekskavasi penyelamatan yang dilakukan di tahun 194. Inisiatif ini melibatkan siswa dari Fakultas Arkeologi di Universitas Hasanuddin. Adapun kegiatan menarik lainnya dilakukan berupa studi konservasi di tahun 1985 serta 1986. Bahkan, Taman Purbakala Sumpang Bita di Pangkep ini menarik minat pada mahasiswa jurusan Arkeologi dari Unhas sebagai objek penelitian penulisan skripsi.
Panorama Alam yang Indah
Selain benda prasejarah, Taman Purbakala Sumpang Bita juga menyajikan pemandangan asri yang indah di kawasannya yang sangat luas. Keindahannya diciptakan melalui hamparan rumput hijau dan bebukitan yang ditumbuhi tanaman dengan lebat sehingga seperti berada di sebuah film Jurassic World.
Discussion
Leave a reply